menuju pintu rumahmu, seperti orang asing duduk di sofa, yang menjadi saksi bisu berharap ada sedikit perubahan. berjabat tangan dengan keluargamu, tapi tidak dengan kamu hanya sekedar keluar untuk menemuiku dan menyapaku, itupun tidak kau lakukan. memang sebegitu hina diriku, berharap lebih darimu. hanya itu yang bisa ku lakukan memperbaiki keadaan melakukan pertemuan yang beralasan, tanpa perbincangan basa basi yang di buat buat. kaupun tak peduli, lantaran apakah aku ini ? kalau ada penjelasan, tak seperti itulah caranya menjelaskan. keluarlah aku dari pintu rumahmu, dengan kekecawaan berjalan menjauh, lalu pergi. masih teringat kejadian itu, akupun menyapamu lagi dari kejauhan melalui layar, kutuliskan apa yang kurasakan dan kukirimkan. masih berharap suatu perubahan, ternyata tidak. terima kasih sudah membaca pesanku, tanpa membalasnya terima kasih untuk keluargamu yang telah menyambutku dan maaf telah mengusik hidupmu.
Sebuah cerita tentang cinta terlukis indah di angan, namun tidak dengan kenyataan rancu, susah untuk diungkapakan dengan kata kata dan tak bisa di lukis dengan pena rancu, membuat hati gundah kehilangan arah karena menjauh dariMu rancu, banyak memakan waktu tanpa ada tindakan banyak berkata kata tanpa ketemu inilah hati yang sepi, dari kekasih hati Rabb Ilahi rancu, berkaitan dengan hidup ketika kamu menjadi baik, tapi tak dipercaya ketika kamu licik, mendapatkan sebuah promosi rancu, ketika ungkapan yang tegas dan terang membuat tidak nyaman rancu, kala itu kau bersama sama tapi terasa sepi. rancu, sungguh hanya Engkau lah yang membolak balikkan hati Ya Rabbi rancu, hamba yang ingin selalu pulang padaMu tapi kalah dengan nikmatnya dunia hamba yang selalu ingin pulang padaMu tapi tanpa dengan aksi nyata rancu, kala hati, mimpi, cinta dan cita telah lelah dengan sombongnya dunia rancu, hanya Engkaulah yang membolak...